- Ahli Waris Korban Meninggal Laka Maut Pajarakan Dapat Santunan Rp 50 Juta
- As Roda Patah, Truk Oleng Ditabrak Ambulans di Raci Bangil
- Kreatifnya BUMDes dan Pemuda Sumberejo Kelola Wisata Kolam Renang dan River Tubing
- Target Pajak Hotel di Kab Pasuruan Dinaikkan Rp 600 juta
- Pelican Crossing di Jalan RA Kartini Pandaan Dikeluhkan Lantaran Tak Berfungsi
Banyak Wisatawan Bromo Hanya Singgah, Ini Langkah PHRI

SUKAPURA- Para pengusaha hotel di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, harus terus berinovasi agar usahanya terus belangsung. Sebab, beberapa bulan belakangan wisatawan Gunung Bromo banyak yang hanya singgah dan tidak sampai menginap.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo Digdoyo Djamaluddin mengatakan, belakangan ini hunian hotel di kawasan Gunung Bromo, menurun. Karenanya, pihaknya akan berusaha membangkitkan kembali usaha penginapan ini. Sehingga, wisatawan yang datang ke Bromo tak hanya singgah, tapi juga menginap.
“Tentunya harus membuat gagasan agar wisatawan kembali terpikat dengan Bromo dan kebudayaannya. Garis besar gagasan rebranding kawasan Bromo, selain sebagai destinasi wisata alam, juga ada wisata seni budaya,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Yoyok itu mengatakan, pihaknya beserta pelaku usaha lain akan membuat event bulanan. Berupa pementasan sendratari. Sehingga, wisatawan bisa menikmati kekayaan alam dan budaya Bromo.
“Ini diprakarsai oleh Pak Sigit Purnomo. Beliau kemarin ingin Bromo lebih baik lagi dan hotel terus jalan. Karena itu, kemudian mengumpulkan pelaku wisata. Dari kumpulan itu ada ide untuk membuat pementasan sendratari bulanan di Amfiteater Bromo,” jelasnya.
Menurutnya, tari yang menjadi primadona dan akan menjadi pemikat adalah Tari Majapahit dan Tari Hikayat Tengger. Namun, pihaknya juga akan menampilkan tarian lainnya. “Yang lainnya nanti ada dipembukaan, semuanya bergantian. Tapi, dua sendratari itu yang diunggulkan,” jelasnya.
Event ini akan digelar setiap bulan purnama. Sehingga, namanya disebut Purnama Bromo. “Harapan kami yaitu bisa memikat wisatawan lebih banyak lagi dan lama berada di kawasan Bromo. Tidak sekadar datang dan menikmati keindahan alamnya saja. Tapi, kebudayaannya juga harus menjadi sajian tersendiri,” ujarnya. (sid/rud)